Selasa, 10 Juli 2012

kudu hati-hati berpacaran?


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Good afternoon my blogger friends and Indonesian readers. Kaget gak waktu ngelihat judulnya? Aneh! Hehehe... Semoga gak yah... Postingan kali ini bukan bermaksud melarang yang pacaran untuk berhenti berpacaran, tapi kayaknya kudu mengevaluasi lagi urgensi penting gaknya berpacaran. 

Kenapa kudu hati-hati berpacaran? What the hell with that kind of aturan..It's a freedom of choise man! mungkin ada sebagian yang akan berpikir seperti ini. Tapi that's Ok-lah buat ane, setiap orang punya jalan hidup yang ia pilih dan ia sendiri pula yang akan bertanggung jawab atas kehidupannya itu. 

Masih tentang pacaran my friends. Ane pikir ada banyak hal yang perlu kita pertimbangkan dari fakta2 berpacaran. Boleh jadi apa yang saya bicarakan ini salah tapi boleh jadi juga ada benarnya. Jika misalnya menurut teman2 masuk akal dan ada baiknya silahkan dijadikan pelajaran, tetapi jika banyak salahnya jangan diambil ya..

As we know, di jaman milenium dan modern ini orang-orang cenderung tidak ingin dikatakan katrok atau ketinggalan jaman. Kalau ini kejadian, menurut orang-orang yang merasa dirinya modern, so pasti akan dianggap sebagai penurunan prestasi atau martabat diri. Yah gak eksis, katrok loe. Dan salah satu hal yang patut untuk disoroti adalah fenomena berpacaran, kalau gak pacaran ya gak eksis donk, masak loe doang yang jomblo man!. Yah begitulah kurang lebih pemandangan yang terjadi di kalangan pemuda2 kita, bahkan orang2 tua lho... nah lho?! hehe...

Apa itu salah? Ane hanya bilang ini area yang bisa dibilang terlarang dan kalau bisa dihindari, tapi kalau dalam agama kita sendiri (agama islam) sebenarnya pacaran tidak dianjurkan atau diajarkan, mengutip ayat al-Qur'an sebagai berikut: 

Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek" (Q. S. Al Isra 32)


Seperti yang kita ketahui bersama fenomena pacara saat ini luar biasa mengkhawatirkan. Bagaimana enggak, konsep pacaran yang dijalankan oleh kita2 di jaman modern ini lebih mirip hubungan yang terjalin layaknya hubungan suami istri, padahal baru tahap pacaran. Free sex dalam pacaran itu tak dapat dihindari, karena dianggap sebagai suatu bentuk kesetiaan pada pasangan. Padahal agama jelas2 ngelarang hal ini. 

Hmmm... mari kita lihat lagi aspek lainnya. Biasanya berpacaran itu gak kuat lama2, kadang hanya 3 bulan, untung2 dapat setahun, tapi biasanya cenderung terjadi putus hubungan lalu ganti pasangan, cari lagi dah yang baru. Free sex dan gonta-ganti pasangan dalam berpacaran ini menimbulkan sebuah konsekwensi, sebuah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Siapakah dia? Teman2 pasti udah pada tau kan, yup itu dia penyakit AIDS. Tadi waktu baca tempo tertulis saat ini menurut statistik dinas kesehatan, penderita AIDS (yang kelihatan) berjumlah 200.000 orang di Indonesia untuk tahun 2011. Ini yang kelihatan lho, bisa jadi jumlahnya lebih banyak lagi.Even more dah. Seperti GUNUNG ES lah, yang kelihatan puncaknya di permukaan dikit, tapi ke bawah permukaannya lebih banyak lagi. 

Kebayang gak misalnya, kita pacaran terus putus, ganti pasangan lagi dan kita gak tau ternyata pasangan baru kita, yang kita anggap the most beautiful girl and handsome boyfriend, ternyata mengidap penyakit AIDS. Dan karena cinta kemudian melakukan hubungan sex, dan akhirnya tuh penyakit menular ke kita. Ngeriiiiii banget bro and sist!!!! 

My dearest readers, pacaran itu memang ada sisi baiknya, tapi lebih banyak buruknya, mungkin nanti akan kita bahas di kesempatan yang lain. Dan percayalah, jika Tuhan melarang itu berarti Tuhan ingin menjaga kita dari hal2 negatif yang merupakan konsequensinya. So, masih mau pacaran? Apa mungkin berpacaran itu memberikan keamanan dan kedamaian? Berhati-hatilah my friends... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar