MAKALAH
Langkah-langkah
Analisis Pai dan Pengembangan Materi PAI
DISUSUN OLEH
FATHUR ROHMAN
IZZAH RABANIYAH
PARIYANI
RUSTAM
SITI KHOIRIYAH
YOSI MARISA
RENI MAGDALENA
DOSEN
PEMBIMBING
Drs. Suparnis
FAKULTAS AGAMA
ISLAM
JURUSAN
TARBIYAH
UNUVERSITAS
MUHAMMADIYAH BENGKULU
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Agama memiliki peran yang
amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya
mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat.Menyadari
betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi
nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan,
yang di tempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga,
sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan agama dimaksudkan untuk
peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada TUHAN yang maha Esa dan berakhlak mulia
. Akhlak mulia mencakup etika , budi pekerti dan moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup
pengenalan,pemahaman,dan penanaman nilai-nilai keagamaan,serta pengalaman
nilai-nilai tersebutdalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan.Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan
pada optimalisasi berbagai potensi yang di miliki manusia yang actualisasinya
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai mahluk TUHAN.
Pendidikan agama islam diberikan
dengan memberikan tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi
untuk mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada ALLOH swt dan berakhlaq
mulia ,serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur,adil,berbudi pekerti
,etis saling menghargai,disiplin,harmonis dan produktip,baik personal maupun
social. Tuntutan ini mendorong dikembangkanya standar kompetensi sesuai dengan
jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan cirri-ciri ;
- Lebih
menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan
materi;
- Mengakomodasikan
keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia;
- Memberikan
kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan
strategi dan program pembelanjaran sesuai dengan kebutuhan dan
ketersediaan sumber daya pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi pendidikan Agama Islam merupakan elemen yang sangat penting dalam
suatu lembaga pendidikan,untuk mencapai tujuan pendidikan maka standar kompetensi
lulusan maupun standar isi harus ditelaah secara kritis untuk pengembangan
kurikulum pendidikan Agama Islam,sehingga visi,misi dan tujuan sebuah lembaga
pendidikan akan tercapai.
Didalam era modern yang lebih maju
seperti sekarang ini diharapkan sebuah lembaga penddikan Islam dapat mendesain
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan yang dikembangkan dari standar isi agar
hasilnya sesuai yang diharapkan dan mencapai standar kompetensi lulusan dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan Islam.Oleh karena itu ,dengan persaingan
yang begitu ketat dalam dunia pendidikan,maka pendidikan Islam harus mempunyai
terobosan-terobosan baru yang bersifat inovatif sehingga tidak kalah dengan
lembaga pendidikan pada umumnya.
Seorang
guru harus dapat mengukur sejauh mana standar isi itu dapat dikembangkan
menjadi sebuah kurikulum untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh lembaga
pendidikan Islam,sehingga konsumen dalam hal ini pelanggan yang menggunakan
hasil lulusan lembaga pendidikan Islam menjadi puas
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian analisis
2.
Bagaimana menentukan langkah-langkah analisis
C.
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Analisis
Salah
satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih
mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau
pemisahan dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang relevan dari
seperangkat data juga merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data
tersebut mudah diatur. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan pola-pola
secara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan
diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.
Berikut ini adalah beberapa pengertian analisis:
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Analisis adalah penguraian suatu
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan
antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan
Menurut Anne GregoryAnalisis adalah langkah pertama dari proses
perencanaan
Menurut Dwi Prastowo Darminto & Rifka JuliantyAnalisis merupakan
penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu
sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan
Menurut Syahrul & Mohammad Afdi Nizar Analisis berarti melakukan evaluasi
terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi
dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul
Wiradi Analisis adalah aktivitas yang
memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk
digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari
kaitannya dan ditaksir maknanya.[1]
B.
Langkah
Menggunakan Analisis
1.
Langkah Menggunakan Analisis
Dalam
menggunakan langkah analisis, terlebih dahulu pengertian analisis adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa bisa juga mmerupakan penyelidikan
terhadap karangan atau terhadap perbuatan. Analisis tentu mempunyai tujuan.
Dengan demikian tujuan analisis adalah untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya
sebab musabab, duduk perkaranya.
Analisis adalah
langkah yang ditempuh setelah data penelitian terkumpul proses analisis
dilakukan melalui tahap sbb:
1.
Pemecahan
2.
Pengelolaan
3.
Penafsiran
Untuk melakukan
analisis diatas, seorang peneliti biasanya menggunakan alat bantu yang disebut
sebagai statistik/ statiska. Proses analisis data dalam penelitian biasanya
menjadi penghambat psikologis bagi seorang pelajar/ mahasiswa dalam penelitian.
2. Konsep Materi Pendidikan Agama Islam
Untuk mengembangkan atau membangun kepribadian
tersebutmaka konsep pokok materi pendidikan dalam Islam, secara garis
besar dikelompokkan
menjadi tiga bidang, yaitu 1) Sumber daya ilahiyah (wahyu)yang mengacu kepada
al-Quran sebagai landasan konsepsional dan SunnahRasul sebagai landasan operasional; 2) Sumber daya alami, yang
mengacukepada benda alam sekitar; 3) Sumber daya insani, yang mengacu ke pada manusia[2]
a.
Landasan Konsepsional
Al-Quran
berisi tuntunan yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan.Allah telah
mengajarkan kepada manusia tentang ketauhidan, keimanan,cara berakhlak, beribadah, dan bermuamalah yang benar. Kalam ilahimengajarkan manusia secara bijaksana melaluiibrah para umatterdahulu.
Menurut Achmadi teologi Islam al-Quran diyakini memilikikebenaran mutlak yang
bersifat transendental universal dan eternal (abadi),
sehingga secara aqidah diyakini oleh pemeluknya akan selalusesuai dengan fitrah
manusia, artinya memenuhi kebutuhan manusiakapan dan dimanapun.[3]
Tauhid
merupakan nilai fundamental. Dengan dasar tauhid seluruhkegiatan pendidikan agama Islam dijiwai oleh norma-norma Ilahiyah yang sekaligus
dimotivasi sebagai ibadah. Dengan ibadah pekerjaan pendidikan
lebih bermakna, tidak hanya makna material tetapi jugamakna spiritual.
Hal ini ditegaskan oleh Ruslan sebagaimana dikutipAbudin Nata, bahwa tauhid di sini
harus dipahami dalam kerangka yang terpadu antara yang bercorak
Theocentris daanthropocentris. Yakni tauhid yang di
dalam fokusnya hanya tertuju pada mengesakan Allahsemata, namun dalam prakteknya
berimplikasi ke dalam pola pikir, tutur kata, dan sikap seseorang yang
meyakininya[4]
Dalam hubungan ini di samping dasar tauhid tersebut
masihterdapat dasar-dasar lainnya, namun sebenarnya hanya
merupakan penjabaran dari prinsip-prinsip tauhid tersebut,
karena pada dasarnyaseluruh nilai dalam Islam berpusat pada tauhid (teosentrism). Perludisadari bahwa
pemusatan pada Tuhan pada hakekatnya bukan untuk kepentingan Tuhan, tetapi sebaliknya
justru untuk kepentingan mausia.Allah
memerintahkan manusia agar berjihad dan bersyukur, namunsemua kebaikannya untuk manusia sendiri. (QS. Al Ankabut: 6, Luqman: 40), demikian
pula perintah beribadah dan beramal salehsebagaimana yang dinyatakan
dalam (QS. Al Baqarah:263 dan 267;Ali Imran:
97 Al-An’am: 133Ibrahim: 8 ;an Naml: 40; al Fathir: 15 ; dan Muhammad: 36 ), tujuannya bukan untuk memenuhi kebutuhan Allah,melainkan
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Dengan demikian materi pendidikan agama Islam, sebagai pedoman
pokok awal adalah penanaman tauhid dan keimanan kepadaAllah SW
Identifikasi Jenis-jenis Materi PAI
Melakukan
identifikasi terhadap materi PAI pada ranah kognitif ditentukan berdasarkan
perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan. Dengan demikian, jenis materi yang
sesuai untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
Melakukan identifikasi materi PAI pada ranah afektif ditentukan
berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian,
jenis materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan,
seperti menerima, merespon, menghargai, mengorganisasikan dan karakterisasi
menurut nilai (internalisasi).
Melakukan identifikasi materi PAI pada ranah psikomotor ditentukan
berdasarkan perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. Dengan
demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah psikomotor terdiri gerakan
meniru, gerakan manipulasi, gerakan melakukan dengan prosedur, Gerakan
melakukan dengan baik dan tepat, gerakan melakukan tindakan secara alami.
Contoh untuk gerakan pada ranah psikomotor adalah gerakan shalat.
Identifikasi Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah diketahui ranah kompetensi dasar, perumusan materi ajar harus
dilihat pada rumusan indikator yang ada pada silabus. Hirarki dimensi
pengetahuan dan dimensi kognitif harus disesuaikan, sehingga materi ajar yang
dirumuskan berdasarkan tingkatan indikator yang ada.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
a.
Materi pendidikan
islam pada dasarnya tersusun mengacu kepada dasar dan tujuan pendidikan islam
b.
Dasar pendidikan
islam adalah Al-Quran dan hadis. Tujuan pendidikan islam adalah membentuk
manusia yang berkepribadian islami bertakwa kepada Allah dan Rasulullah dan
berakhlak mulia
c.
Hakikat materi
pendidikan islam adalah ilmu-ilmu dalam Al-Quran, hadis, hukum islam (sunatullah) dan alam disekitar
d.
Materi pendidikan
islam disekolah dan madrasah harus mempertimbangkan aspek., filosofis,
pedagogis, sosiologis dan psikologis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar